Bismillah. . .
Welcome to my blog site, ,
enjoy reading, share your inspiration here. . ^^

regards,
Widya Kartika

Monday, December 24, 2012

Engkau yang Kurindu..

Engkau yang tak lagi menjamah mimpiku
Aku mengkhawatirkanmu
Siapa yang temanimu lewati malam-malam sendu?

Ah,, aku memang bodoh
Engkau bahkan tak kehilangan apapun
Ada dia, dia, mereka yang ada untukmu

Engkau yang pernah menyentuhku
Aku ingat malam saat kita berdampingan
Kuperhatikan matamu terpejam di sampingku

Engkau tak tidur semalam suntuk
Hanya untuk mendekat memelukku
Aku tersengat kejutan-kejutan manismu

Rinduku ini akan bertepi
Sekitar 400 hari lagi
Saat itu rasaku akan pudar untukmu

Selama itu, aku meratap dengan do'a
Untukmu,, kebahagiaanmu
Meski kita harus saling melupakan

"Aku mencintaimu..
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendo'akan keselamatanmu.."
-Sapardi Djoko Damono

Hujan dan Teduh 2


Bismillah..

Ini masih mengenai kisah rumit yang dijalani Teduh,, Begitu sering Hujan menyapanya, di kala fajar baru saja terbangun dari lelapnya, di saat matahari menampakkan sinarnya yang tajam menyongsong bumi, di saat senja menenggelamkannya di ufuk barat, atau malam-malam sunyi menjelang mereka pergi ke dunia baru bernama mimpi..

Tahukah, mimpi-mimpi Teduh dalam tidurnya selalu dipenuhi dengan Hujan,,selalu Hujan.. selalu nampak nyata dia rasa, bahkan selalu terbangun dengan air mata meleleh di pipinya.. mengapa mimpi-mimpinya itu selalu menyedihkan dan menyesakkan?

“Didoakan semoga kenyataannya tidak sedih,” suatu hari Hujan berkata.

Semoga..

Sejujurnya, Teduh sangat bahagia,, tahukan engkau, Hujan.. ini adalah kali pertama dalam hidupnya. Bahagia yang tak pernah mampu ia ungkapkan pada siapa pun, begitupun padamu.

Ini kali pertama dalam hidupnya, ia memiliki rasa sekeras itu pada satu sosok ciptaanNya selain dirinya.. dan itu adalah engkau..

Namun ternyata, semakin menyadari akan rasa yang tumbuh dalam hatinya, itu membuat dia sedih..

Rasa bahagianya mungkin sama besarnya dengan kesedihan yang selama ini ia bendung,,

Namun, kesedihannya itu menjadi tak penting,,ia hanya ingin Hujan juga merasakan kebahagiaan yang sama,,ia hanya ingin mereka berdua bisa tertawa bersama,

Pernah suatu kali Teduh begitu lelah menyadari bahwa ia hanya ditakdirkan bertemu saja dengan Hujan, begitu sedih karena Hujan telah lama tak sendiri, begitu lelah karena merasa sangat dipermainkan.. namun, ia juga terlalu takut untuk kehilangan sejuknya gerimis ketika Hujan mendekat, atau gemuruh suara yang selalu ia sukai sampai kapanpun..

Akhirnya ia lagi-lagi harus bertahan,, entah sampai kapan..

Teduh sangat menyayangi Hujan, ia hanya tak mampu ungkapkan itu secara langsung dihadapmu karena, satu kali lagi kukatakan, belum pernah ia miliki rasa sekeras ini.. belum pernah sebelumnya..

Hujan dan Teduh 1


Bismillah..

Pagi itu,, hari Jumat tanggal 28 September 2012, entah apa yang membawanya ke tempat itu. Salah satu gedung yang paling diminati oleh hampir seluruh warga kota, anak kecil, remaja, dewasa, bahkan tua..semua senang berkunjung, melakukan berbagai aktivitas yang difasilitasi oleh tempat tersebut. Mulai dari hiburan, edukasi, kebutuhan hidup sehari-hari, dan masih banyak lagi, semua ada.

Ya,,pusat perbelanjaan yang biasa dikenal dengan istilah mall.

Tak ada alasan khusus mengapa ia bisa membawa dirinya sendiri ke sana, tempat  yang bahkan jarang ia kunjungi, kalau bukan karena kebutuhan mendesak ia takkan pernah mau dan betah  berlama-lama di keramaian seperti mall. Namun tidak pagi itu,,selepas berkunjung sesaat ke kampusnya , ia memutuskan untuk mencari sedikit penghiburan sembari mengisi waktu luangnya, tak ada agenda apapun selama 2 jam ke depan..maka entahlah,, kini ia sudah berdiri di atas escalator gedung menuju lantai dua..

Satu-satunya tempat yang palingg menghibur dirinya adalah… toko buku ^^

Berada di antara ratusan cetak buku selalu memancarkan semangat tersendiri..  ia sempat berkhayal seandainya semua buku yang ada di sana adalah miliknya,, maka ia kaan menjadi orang paling bahagia di dunia ini..

Ya,,,ia memang bermimpi untuk memiliki perpustakaan pribadi sebesar toko buku tersebut,,dan mengoleksi buku-buku sebanyak buku yang ada di sana.. haha,, yang hobi membaca pasti memiliki mimpi yang sama dengannya.

Dan anehnya, setiap ia berkunjung ke toko buku,,meski tak pernah meniatkan membeli satu buku pun, selalu saja ia pulang membawa sekantong ‘sesuatu’ haha..maksudnya,, sudah dipastikan goadaan terbesar  iseng main ke toko buku adalah membeli buku…ckckc..ya sudahlah,, ia sendiri tak pernah menyesali uang jajannya selama seminggu raib seketika setiap ia berkunjung ke toko buku :D

Baiklah.. ada satu hal menarik yang gadis ini ceritakan padaku.. saat itu ia sedang berjalan melewati rak-rak buku yang ada di sana.. membaca synopsis buku yang judulnya menarik baginya..dan tanpa sadar ia mencari judul yang belum pernah ia temukan.. akhirnya, ketika sampai di deretan buku terlaris, ia menemukan sebuah novel yang judulnya sangat membuat ia tertarik.. “Hujan dan Teduh”. Novel tersebut termasuk kategori teenlit,,novel percintaan remaja… haha.. ingatannya langsung melayang ke masa lalunya,, masa-masa indah zaman SMP,, setiap hari ia melahap novel-no vel sejenis itu,, ckckc

Tentu saja, di usianya kini,, ia tak mungkin lagi membaca dan membeli novel tersebut..

Hanya saja, ia sangat menyukai kalimat-kalimat penulis yang tercetak di cover belakang novel tersebut..

“Aku dan kau.. seperti hujan dan teduh..
Pernahkah kau mendengar kisah mereka?
Hujan dan teduh ditakdirkan bertemu…tetapi tidak bersama dalam perjalanan..”

DEG,, entah mengapa kalimat-kalimat tersebut terus melekat di hatinya..selain karena ia sangat menyukai hujan,, nampaknya ada alasan lain.

Ia bahkan sama sekali tak tertarik dengan isi cerita novel tersebut,,, ia hanya menyukai analogi hujan dan teduh yang menjadi ide dari novel tersebut.

Ah, aku tahu,,, rupanya,,analogi tersebut merepresentasikan perasaannya selama ini,, hmm atau mungkin dengan apa yang tengah terjadi dalam hidupnya?

Hahaha *lebay

Ups,,ia menatapku tajam,,ia serius.

Benar,,akhirnya ia menemukan definisi dan deskripsi yang tepat mengenai hidupnya kini dengan seseorang. 

Benar sekali,, selama ini ia kesulitan menamai masalah yang tengah ia alami beberapa bulan kebelakang,,,namun akhirnya ia menemukan jawabannya…di toko buku ! :D

Mereka ditakdirkan bertemu..namun tidak ditakdirkan bersama dalam perjalanan..
Seperti hujan…sesaat sebelum turunya hujan…langit akan sangat teduh,,,mungkin karena awan-awan mendung yang menggantung di langit… namun selama hujan turun..langit basah,,awan-awan mendung menjatuhkan diri mereka ke bumi,,dan bukan lagi menyebabkan teduh,,namun hujanlah yang terjadi.

Mereka bertemu,, namun tak pernah bersama dalam perjalanan.. mungkin mereka sempat saling menyapa ketika bertemu,,namun sampai kapanpun nampaknya tak akan pernah berjalan bersama..

Ah,,jika sudah bicara takdir..tak ada yang mampu menyangkal apapun.. semua sudah ada yang mengatur,,

Dear you, aku bersyukur meski kita hanya ditakdirkan untuk bertemu..karena ada sejuta kenangan tak tergantikan saat hujan bertemu teduh..aku akan selalu menyukaimu, hujan…sampai kapanpun..meskipun kita tak ditakdirkan bersama dalam perjalanan..aku yakin perjalananmu akan baik-baik saja..begitupun dengan perjalananku,,aku yakin kau akan selalu mampu melakukan hal yang selama ini selalu ingin dan terus kau lakukan,,,bermanfaat bagi banyak orang,,,itulah dirimu,hujan…menyejukkan,,mempertahankan kehidupan di bumi dan seluruh penghuninya..
Teduh,,akan selalu bahagia ketika bertemu hujan.. teduh selalu bahagia meski hanya bertemu sebentar saja dengan hujan,,,,dan teduh sangat menyukai suara hujan,,sampai kapanpun..

Mon, October 1st 2012

Selamat Tinggal, Hujan..


Aku tak mengharapkanmu selalu ada,, untuk apa jika hadirmu hanya membuatku terus menerus menangis,, aku sudah kelelahan selama satu tahun ini menangis karenamu.

Cukup akhir tahun 2011 dan selama 2012 saja aku merasakan sedih ini,, perasaan teerrsedih yang pernah ada selama 21 tahun aku menetap di bumi ini,, bahkan engkau nampak tak peduli dengan kesedihanku,,meski dalam hatimu aku yakin ada sedikit kepedulian itu,, namun engkau terlalu gengsi untuk mengekspresikannya untukku..

Aku memang sempat berjanji konyol denganmu,, namun setelah dipikir panjang,, siapa yang mau terus menerus merasa sakit hanya untuk memberikan kesempatan pada seseorang yang jelas tak berkesempatan untuk itu?

Akan kukembalikan kesetiaanku untuk sang kekasih hati yang telah Ia siapkan untukku,,

Aku tak paham mengapa perasaanku sedalam ini untukmu,,hingga sulit kulihat lagi karena kedalamannya…

Aku akan selalu berprasangka baik,, bahwa engkau tak menjadikanku tempat persinggahan saat kau tak lagi merasa nyaman dengan mereka yang juga menyayangimu,, bahwa engkau tak memanfaatkanku untuk kepentinganmu,, meski engkau pernah berkata semua yang kau lakukan,,dalam urusan perasaan sekalipun,adalah politik,,, haha! Dasar!

Aku akan mulai berhenti memikirkanmu,, berhenti menangis karenamu,, aku berdoa dari sini engkau bahagia dengan para ‘fansmu’ itu,,haha

Aku akan mulai jera,, ini hari ke-3 kita mulai tak saling ‘mengenal’,, kau tahu sesungguhnya aku lebih memilih ditinggalkan seperti bulan lalu,, namun kali ini aku bahkan membuat kesepakatan denganmu,,tak lantas meninggalkanmu begitu saja,, kalau tidak dengan cara ini kau takkan jera menderaku sesukamu,,

Aku tahu saat kita menjauhi sesuatu,,itu sama artinya kita mendekati sesuatu yang lain,,,

Aku tahu,,saat kau mulai menjauh dariku,,itu pun berarti kau telah semakin dekat dengan yang lain,,, kau selelu marah ketika aku yang melakukannya,, ,lihatlah,,bahkan aku tak pernah complain dan selalu berpura-pura aku baik-baik saja karena itu,,, meski kau tahu aku hanya berpura-pura,, kau meneruskan sikapmu..

Aah,,,cukup,,semua terlalu menyakitkan,,, semua tentangmu adalah perasaan terbaik dan terburukku..

Aku harus benar-benar ucapkan Selamat Tinggal untukmu, Hujan…

Seperti rintik mu di setiap sore hari yang menghapus jejak-jejak kaki,,, aku harus menghapusmu,, sebagaimana engkau menghapusku dengan mudahnya…

Aku akan mendekati hal-hal lain yang menambah kapasitas diriku,,,menambah imanku,,, skripsi,, membaca,,, menulis,,, berdiskusi,,, berkarya,,, bermanfaat untuk banyak orang..

37 hari yang akan datang? Aku tak menantinya…aku takkan menghitungnya,,, aku takkan memulai apapun kelak…

Selamat tinggal. Hujan… :”)

Sunday, December 23, 2012

Hari Minggu


Bismillah..

Tak ada satu hari Minggu pun yang kulewatkan di rumah saja setiap minggunya,, seerti biasa ,,agenda penting bertabrakan pada hari Minggu.. seperti minggu ini.

Pagi-pagi sekali sudah sibuk di rumah menyiapkan bekal makanan yang tadinya mau aku siapkan untuk pergi rihlah bersama kelompok pengajiannku,, tapi karena ada 'sesuatu' agenda dicancel dan diganti dengan agenda lain,,namun tetap bersama sahabat-sahabatku.

Akhir-akhir ini senang membuat makanan ringan yang berbahan lumpia dan buah-buahan,, tahu lumpia kan? haha,, itu lhoo adonan tepung dikeringkan yang biasa digunakan sebagai  kulit makanan sejenis risol, martabak, dll,,, 

Seminggu lalu aku isi lumpia dengan kelapa parut manis ditambah buah nangka kemudian digoreng,,, humm yummy :9 ,,, dan kemarin aku isi dengan buah pisang dan ditambah gula,, di kotaku makanan ini sering disebut Pisang Aroma atau Pisang Karamel,,, dan alhamdulillah mereka ludes dilahap olehku dan sahabat-sahabatku ketika kami kajian Madrasah KAMMI 2 di Sekretariat KAMMDA,, :D

Siang itu setelah memenuhi agenda dari pagi,, sekitar dzuhur kami bergegas ke kampus,, aku sempatkan menengok adik-adik HIMATUNNISA (departemen Kemuslimahan di LDK kampusku) yang baru saja mengadakan acara special Hari Ibu "Dauroh Pra-Nikah",, teringat tahun-tahun sebelumnya setiap momen Hari Ibu aku dan sahabat-sahabat seperjuangan di LDK mengadakan berbagai event,, sekarang biarkan mereka adik-adikku sholehah yang meruskan estafeta perjuangan menyiarkan Dien ini di kampus tercinta,, 

Awan mulai memberi sinyal-sinyal akan datangnya hujan dari atas sana,, aku bergegas dan mempercepat langkahku mengitari jalanan di kampus menuju sekretariat KAMMDA yang tak jauh jaraknya,, hanya beberapa ratus meter saja..memasuki gang dan seorang kakak sudah menanti di sana..

Kami mulai berbincang,, meski baru ada kami berdua saja,, sahabatku yang lain segera menyusul kemudian. Benarlah,, hujan turun cukup deras dan menemani diskusi kami, , diskusi ringan namun berhasil mengundang kembali kehadiran spiritku yang sempat kabur entah ke mana beberapa hari ke belakang.

Tentang sebuah komitmen perjuangan. Perjuangan di jalan ini, dan ini merupakan jalan keseriusan,,, bukan jalan main-main atau  sekedar ikut-ikutan.
Seperti saat Rasul saw dan sahabat terbaikknya Abu Bakar yang bersembunyi di dalam Gua Tsur yang 'tak layak huni' itu,, berhimpitan,, dipenuhi binatang melata,, Abu Bakar harus terluka karena melindungi sang terkasih Muhammad,, saking SERIUSNYA apa yang tengah mereka perjuangkan,, Rasul dan Abu Bakar begitu berhati-hati untuk tak meninggalkan jejak kaki  dengan berjalan menggunakan jari kaki saja,,, subhanalloh,, pernahkan kita memvisualisasikan moment penuh hikmah tersebut dalam benak kita?
Mampukah kita melewati hal semacam itu saat ini?

hatiku terenyuh,, betapa tak ada apa-apanya semua yang telah kuperbuat untuk agamaNya,, untukNya..

Selepas kumandang adzan Ashar kami tutup kajian dengan beberapa untai do'a..

Bersama dua sahabat kembarku,,kami bergegas pergi ke tempat banyak orang berkerumun mencari kesenangan..kami sudah membeli tiket nonton Habibie&Ainun tadi siang,,, saat mulai memasuki teater, film sudah diputar kurang lebih  selama 10 menit,, 

aku selalu suka dengan film-film Indonesia yang dimainkan oleh aktor Reza Rahardian,, entahlah,, rasanya dia bisa berperan sebagai sosok apapun dan berhasil menjiwainya.. 

aku suka Habibie karena ia juga senang menulis puisi,, sang Profesor yang melankolis! :D
aku juga suka original soundtrack yang dinyanyikan oleh Bunga Citra Lestari dalam film itu,,sangat puitis!

suatu hari,,pernah ada seseorang yang memintaku berhenti menyukai puisi :( kejamnya
ia berdalih bahwa puisi itu lebay dan mengganggu,, ahh dasar.

sampai saat ini aku pun bertanya-tanya,, bolehkah kita meminta sahabat terbaik kita menghentikan hal-hal yang ia suka (yang sudah jelas-jelas hal-hal tersebut tidak melanggar norma atau aturanNya) dengan alasan demi kebaikan sahabat kita tersebut?

bukankah penerimaan terbaik adalah menerima seperti apapun sahabat kita? 

ini cerita hari Minggu-ku,, apa cerita hari Minggu-mu?
:)



Sunday, June 3, 2012

Kemelut, Sirnalah ..




Bintang, ia begitu ingin bersembunyi dibalik terangmu
Sembunyikan kemelut yang tak kunjung sirna
Mendiami rasa terdalam di hatinya..

Hujan, ia hanya ingin berlari darimu
Tak ada lagi kesempatan yang ingin ia temui
Untuk sekedar mencium rintikmu

Waktu, ia terlalu marah padamu
Untuk hari yang pernah menjadikannya serapuh ini
Hari yang terus berulang hingga kini

Malam, ia cukup merindukanmu
Bersamamu ia tenang dalam sedu
Engkau satu satunya yang sepakat untuk tangisnya

Pagi, ia bahkan berhati-hati padamu
Terutama mentari hangat yang khan menyapamu
Ia akan menjadi yang pertama yang menolak sapaan itu


Wahai kemelut..
Sirnalah selamanya
Terlalu banyak tahu membuatnya terlalu bekerja keras
Menambal luka-luka lama miliknya
Hanya karena sebuah kepercayaan yang juga tlah sirna
Selama-lamanya..

Sun, June 3rd 2012
22.00 pm


Wednesday, May 9, 2012

Aku Masalah


Bismillah..


Terinspirasi dari novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya salah satu novelis favoritku, Tere Liye.. semua judul pada bab novelnya bertajuk “Aku…”, setiap judul dalam bab berupa frase yang diawali kata Aku,, “Aku Rinai”, “Aku Kereta Listrik”, “Aku Perkelahian-Perkelahian”, dan lain-lain
.
Unik,, dan sangat menarik,,, jadi “terinspirasi” untuk melakukan hal yang sama. Hehe..

Entah ini dinamakan plin plan atau apa, yang jelas setiap setelah memebaca buku (jenis apapun itu), pasti selalu ingin menulis .. habis baca novel, pasti langsung muter otak cari ide cerita fiksi, habis baca buku motivasi atau pengetahuan tambahan tentang agama, pasti mengacak-cak memori mencari kisah inspiratif untuk dibagi.

Begitulah, ke-plin-plan-an yang membuat semangat untuk menulis, apa pun itu.

Ini tentang frame yang selalu menghiasi gambar hidup kita setiap saatnya, ,

Ada yang mengatakan, ialah yang mendewasakan seseorang, membuat seseorang lebih mandiri, menguatkan seseorang, menjadikan seseorang lebih bijak dalam menghadapi ia yang lebih besar di kemudian hari..
Itu apa yang sering aku dengar dari orang-orang.

Namun, entah mengapa, ,terkadang hal lain yang berbeda terjadi padaku.
Ketika ia datang menghampiri, bukannya dewasa, aku cenderung menjadi kekanak-kanakan,, bukannya mandiri, aku sibuk mencari pegangan, mengantisipasi untuk tak terjatuh, , bukannya kuat, malah melemah dan enggan berjalan maju , ,bukannya lebih bijak di kemudian hari, malah lari terbirit-birit dan dihantui perasaan traumatis.

Mungkin agak lebay ya,, tapi ya,, itulah yang TERKADANG aku rasakan jika menghadapinya.

Siapakah ia yang aku maksudkan?
Kalau ada yang bertanya siapakah yang paling setia dalam hidupku? Jawabanku pasti, “ya, si dia,, siapa lagi!”… ups,,

Tentu sahabat semua sudah paham, ialah MASALAH J

Padahal dunia ini luaaas,, kampusku juga luas,, kota ini luas,, tapiii dalam keluasan itu, aku melihat ada kata-
kata berterbangan “Aku Masalah” di mana-mana… haha

Hm , astagfirullah… pernah kubaca dalam sebuah artikel di majalah Tarbawi edisi beberapa bulan lalu, bahwa penyebab masalah yang senantiasa hadir dalam hidup kita itu bisa jadi adalah dosa-dosa yang kita lakukan T_T,

Namun, lebih dari hikmah bertaubat, , selalu ada pelajaran lain yang bisa kita ambil dari sebuah masalah, sekecil apapun itu.

Based on my experience, sahabat… setiap mingguku berlangsung seperti sebuah cerpen, ,memiliki alurnya sendiri..

Ayooo, ada yang masih ingat alur dalam cerpen apa saja?? :D
Dimulai dari eksposisi atau perkenalan dulu, biasanya di awal minggu masih adem ayem, tugas masih baru mau dimulai, organisasi baik-baik saja, hubungan interpersonal pun damai damai saja,, nah setelah beberapa hari, mulai muncul hal-hal tak biasa,,,  complication namanya - - “, saat bibit bibit masalah hadir membersamai,, ada kesulitan ketika mengerjakan tugas, kesalah pahaman dengan orang terdekat karena ada yang miss dalam komunikasi, organisasi tidak lancar, , alur berjalan hingga konflik dan saat-saat krisis,, hingga mencapai klimaks, saudara-saudara!

Klimaks itu saat-saat tergalau, ,nahh saat itulah aku lebih sering pergi sendiri, menjauhi keramaian, berharap ada secercah solusi mengintip dalam kesendirian, , mencari pegangan pada orang terpecaya dalam hidupku (selain berdoa dan memohon langsung dari empunya solusi : Allah swt),, dan di sanalah aku tahu siapa diriku.

Yang belum dewasa, belum mandiri, dan terlalu khawatir serta berlebihan menyikapi setiap permasalahan.
Padahal, katan Bang Darwis Tere Liye, hanya ada satu rumus : semua urusan adalah sederhana,,,,

Simple,,

Maka tak hentinya seseorang menasehatiku,,

“Jangan terlalu peka,,jangan terlalu membesar-besarkan polemik,,jangan terlalu fokus dalam masalah apalagi mendramatisir..”

Maka aku harus mengahadapinya se-simple mungkin,, namun perlu diingat, masalah bukan untuk disepelekan! Apalagi di-ignore!

Maksudnya, cukup di-accept saja,, dihadapi,, dianalisis dari setiap sudutnya , terus beristigfar dan memohon dimudahkan dalam pencarian solusi pada Allah,, tak ada salahnya meminta bantuan dari keluarga, sahabat, atau orang kepercayaan kita.

Ya, lelah juga terus-terusan mendramatisir setiap permasalahan,,

Wahai masalah, sebesar apapun engkau, aku masih punya Allah yang KebesaranNya tak ada yang menandingi…

Wahai masalah, serumit apapun engkau, aku masih punya mereka yang akan membantuku membuatmu menjadi sederhana untuk diatasi…

Wahai masalah, aku akan belajar darimu,,, untuk setia dan memberi sejuta inspirasi setiap harinya pada orang-orang yang engkau bersamai..

Wahai masalah, aku punya senyum manis yang akan menuntunku pada pemecahan yang baik atasmu..

Wahai masalah, aku  takkan lagi cengeng menghadapimu,,

>> menuju anti-climax minggu ini
 Thu, May 9th 2012
9.37 a.m

Saturday, April 21, 2012

Cemburu pada Hujan


Aku cemburu pada hujan
Yang pernah menjadi saksi
Pada sebuah pertemuan
Pada berjuta kenangan yang tak pernah terlupa
Meski luka menutup semua kisah
Namun ..hujan tak pernah sanggup menghilangkan jejak
Langkah-langkah hati yang pernah bersama
Berjalan di atas taman bernama kasih sayang
Bersemayam dalam rumah bernama cinta..

Aku cemburu pada hujan
Yang membasahi punggung dan pundak mereka
Lalu membawa mereka berteduh
Di bawah atap kebersamaan
Tersimpan abadi dalam sebuah gambar kehidupan
Terlihat bahagia meski terbasahi olehmu, hujan,,,,

Mungkin itu alasan kau begitu disukai
Karena ketika engkau turun dan menampakkan wujudmu
Terurai lah semua kenangan dalam setiap tetesmu
Begitukah?

Aku cemburu pada hujan
Karena hanya tentang hujan…puisi itu mampu tertulis indah
Dari ia yang tak pernah menyukai puisi
Hanya hujan,,,yang mampu menguraikan kata kata indah itu dari penanya

Wednesday, April 11, 2012

Without Language, We are Nothing

Bismillah..

Telah lama ingin menulis tentang bahasa. Betapa luar biasanya satu field of study  ini.. (eits,,,bukan mentang-mentang aku seorang mahasiswi pendidikan bahasa yaa :P),..tapi nanti mari sama-sama kita renungi dan buktikan sendiri.

Selama lebih dari 5 semester ini mendalami ilmu bahasa asing, selama itu pula aku benar-benar menyadari dan diperkenalkan melalui ceramah dosen di kelas, diskusi, buku-buku, seminar, dll bahwa without language, we are nothing. Dan satu kata untuk hal itu…syukur.

Bagaimana tidak? Satu detik setelah kita dilahirkan ke dunia sebagai manusia, kita telah menggunakan bahasa. Salah seolah ahli bahasa menyatakan bahwa “the first language of human is crying.” Menangis… ya meskipun hingga kini masih kontroversi apakah menangis bisa dikategorikan sebagai bahasa atau tidak, karena bertentangan dengan beberapa definisi dan teori bahasa yang dikemukakan oleh para ahli lainnya. Dahulu kala ketika kita dilahirkan, dengan tangisan kita telah membuat sanak keluarga bersusah payah untuk memahami kita.

Atau sekarang, coba bayangkan sebuah benda di benakmu!

Yup…meskipun yang kau imajinasikan adalah sebuah gambar, tapi pikiranmu mengatakan sebuah kata…nama benda tersebut…bahasa.

Ok, masih belum percaya bahwa bahasa adalah SESUATU dalam hidup kita??

Sekarang, tolong sebutkan cabang ilmu mana di seluruh dunia ini yang tidak menggunakan bahasa???

Matematika, Fisika, Agama, Politik, Ekonomi, Budaya, Kimia, de el el…semua ilmu tersebut menggunakan bahasa untuk bisa dipelajari dan DIPAHAMI.

Bahkan….yang luar biasanya… Allah swt mewahyukan Al Quran, sebagai pedoman hidup nomor satu ummat manusia ,,,adalah dengan BAHASA (tertulis).

Ilmu yang pertama kali Allah ajarkan kepada Nabi Adam as manusia pertama yang Allah ciptakan ??? Nama-nama benda di muka bumi… BAHASA.

Surat Al-Baqarah ayat [31-33]

قَالَ اللهُ تَعَالى: وَعَلَّمَ ءَادَمَ الأَسْمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلاَئِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَآءِ هَؤُلآءِ إِن كُنتُم صَادِقِينَ {31} قَالُوا سُبْحَانَكَ لاَ عِلْمَ لَنَآ إِلاَّ مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ {32} قَالَ يَآءَادَمُ أَنبِئْهُم بِأَسْمَآئِهِمْ فَلَمَّآ أَنبَأَهُمْ بِأَسْمَآئِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ{33}

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:”Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika memang kamu orang yang benar!”, [31] Mereka menjawab:”Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. [32] Allah berfirman:”Hai Adam, beritahukan kepada mereka nama-nama benda ini”. Maka setelah diberitahukannya nama-nama benda itu, Allah berfirman:”Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan [33]”.

 

Bayangkan jika Allah tidak menganugerahkan bahasa kepada seluruh manusia di dunia ini? Apa yang akan terjadi…? dunia akan hampa terasa ^^…  sepi. Tak ada komunikasi.

Telah kita pahami bersama, bahwa Allah swt tak pernah menciptakan sesuatu yang tak ada gunanya. Allah menciptakan organ-organ khusus pada manusia (speech organs) untuk berbahasa. Dan itu semua hanya Allah berikan kepada manusia…that’s why, hanya manusialah yang mampu berbahasa dibanding dengan makhluk lain (hewan atau tumbuhan).. namun salah seorang dosen mengatakan, kuasanya Allah, bahkan setiap hewan dan tumbuhan , serta makhluk ghaib (jin, malaikat) pun berbahasa dengan Allah..namun itu semua di luar pengetahuan kita sebagai manusia, mengenai bagaimana cara mereka berkomunikasi dengan Allah. Namun jelas dalam Al quran kita mengetahuinya, dan menyakininya. ^^

Nah, ,kemampuan berpikir seseorang pun dipengaruhi dari bagaimana kemampuan ia berbahasa. Jika seseorang sering berinteraksi dengan menggunakan bahasa (berdiskusi, berbicara,  mendengarkan, membaca, menulis) maka dipastikan kemampuan berpikir orang tersebut akan meningkat seiring dengan semakin giatnya ia ‘berbahasa’.

Berbahasa bukan hanya sekedar berkomunikasi dengan sesama manusia baik itu tertulis maupun secara langsung melalui ujaran,,, namun lebih dari itu.

 

Berbahasa adalah bagaimana kita mengoptimalkan setiap potensi yang telah Allah berikan kepada kita… Karena dengan bahasalah kita meminta makan ketika lapar, meminta tolong ketika sedang dalam kesulitan, bertanya ketika ingin mengetahui sesuatu, bahkan Allah mengaugerahkan bahasa sebagai salah satu modal berharga untuk menciptakan perubahan-perubahan kecil dan besar untuk hidup kita dan orang banyak.

 

Dan dengan bahasa pula kita akan diuji. Sejauh mana kita mampu menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh manfaat. ^^

Jangan takut juga untuk mempelajari banyak bahasa yang kita sukai. English, Arabic, Japanese, Spanish, France, Chinese, Dutch de el el ^^ karena memang telah Allah ciptakan kita yang ada di muka bumi ini terdiri dari berbagai suku bangsa dan tentu dengan ragam bahasanya.

Wahai seluruh manusia, sesungguhnya Kami telahi menciptakan kamu dari seorang lelaki dan seorang perempuan, dan Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurat (49): 13)

 

MARI BELAJAR BAHASA ^^

 

Wed, April 10th 2012

20.30 pm

 

Saturday, April 7, 2012

Jaga Kilaumu

Bismillah..
Akhir-akhir ini saya tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan perempuan. Betapa uniknya satu makhluk ini! Tak bermaksud bersombong diri, lagipula setiap manusia (laki-laki maupun perempuan) memang diciptakan super unik oleh Allah swt,bukan?  Tak pernah ada yang benar-benar sama persis satu sama lain, dari segi ‘bungkus’ maupun ‘isi’.  Ujung-ujungnya membuat saya lebih dan lebih lagi teringat untuk senantiasa bersyukur telah diciptakan sebagai seorang hawa :’)
Maka izinkan saya menuangkan sedikit saja apa yang sempat melompat-lompat dan melintas dalam benak saya.. sedikit saja, meski saya pun tak tahu apakah akan melahirkan sedikit manfaat juga bagi kamu yang membaca ini, semoga saja :)
Setangguh-tangguhnya seorang perempuan, se “maco-maco” nya dia, takkan pernah bisa sembunyikan sisi lembut hatinya, yang kadang menjelma dalam sikap, ucapan, dan air mata.
Meski terkadang gejolak hidup ‘memaksa’ kita untuk tak menjadi pribadi yang cengeng, mudah menangis pun menjadi salah satu kelebihan yang dimiliki perempuan yang  sudah tak bisa lagi dikurang-kurangi,,hhe sudah fitrahnya .
Suatu hari saya berkenalan dengan seorang akhwat, dia memperkenalkan dirinya sebagai seorang akhwat sholeh (bukan sholehah, ,nah lho?).. menurut pengakuannya, kondisi kampus menuntut ia dan kawan-kawannya lain untuk menjadi ukhtivis yang tak kalah kapasitasnya dari akhtivis, ,dari segi pemikiran juga fisik. Subhanallah... 
Tapi ya namanya juga seorang muslimah, , di sudut ruangan pada satu kesempatan saya melihat ia menyeka sesuatu dari wajahnya dengan ujung mukenanya. Dengan tangan yang satunya lagi menggenggam mushaf. Ia menangis. Kudengar ia melanjutkan untuk melantunkan ayat-ayat Allah dari mushafnya, beberapa menit kemudian, ia berhenti..beberapa menit kemudian, ia kembali menyeka air matanya. Ada yang bisa menebak?
Yup!
Ketika berhenti, ia membaca terjemahan ayat-ayat yang baru saja ia baca. Lalu menangis.
Terus begitu, ,setiap selepas shalat fardu saya memperhatikannya.
Ah, sungguh malu diri ini. T__T
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama allah gemetar hatinya dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.” (Q.S Al Anfal : 2)

Telah kita ketahui dengan jelas, bahwa setiap kita menemui seseorang, mengunjungi suatu tempat, menyaksikan suatu kejadian, akan selalu ada pelajaran berharga yang membantu kita mendekatkan diri pada Allah. Bahkan di salah satu acara religi di TV tempo hari , Aa Gym mengatakan jadikanlah setiap  gangguan yang menghampiri hidup kita sebagai sarana mendekatkan diri pada-Nya.
Apalagi hal-hal yang jelas-jelas tak mengganggu kita?? Itu menjadi sarana gratis yang bisa kita manfaatkan untuk lebih mengingat-Nya.
Dari perkenalan dan pertemuan dengan seorang akhwat tersebut saya benar-benar belajar bahwa ketika berhadapan dengan Allah (ketika beribadah) kita harusnya memang telah melepas segala atribut duniawi yang selama ini menempel dalam diri kita . Cukup diri dan Allah saja dan para malaikatnya.. bahkan syaithon pun seharusnya tak mengusik kita (ini yang paling sulit, tapi insyAllah bisa).
Satu lagi, se-sholeh-sholehnya dirimu wahai muslimah, ,engkau tetap akan menangis jika ada sesuatu yang menyentuh hatimu dengan kuat. Kabar baik maupun kabar buruk, ,yang Allah sampaikan ‘langsung’ melalui ayat-ayatNya, atau kabar-kabar yang sahabatmu sampaikan, bahkan mengenai hal-hal sepele seputar hidupmu, atau bahkan ketika di tengah penatnya aktivitas dan seabrek amanah yang melelahkan, kau hanya mampu menangis untuk sekedar menghibur hatimu, bahwa  ternyata masih ada satu organ dalam tubuhmu yang memedulikan hatimu, ,yaitu mata dan kilau airnya.
Ketika kaum Adam menganggapmu cengeng karena mudah menangis, cukup berhusnudzon saja bahwa mereka mungkin ingin memperingatkanmu bahwa tak selamanya menangis itu baik, dan engkau harus cukup mampu membaca situasi kapan engkau bisa menangis dan kapan engkau tidak bisa. Dan yang lebih penting adalah, alasan mengapa engkau menangis J
Jaga kilaumu..
Agar ia senantiasa membeningkan hatimu.. J

Sunday, February 19th 2012
11.17 pm

Sahabat-sahabatku Muslimah yang Allah cintai,
Dengan ini saya mengajak sahabat semua untuk ikut  berpartisipasi dalam GMM !!
HHe apakah itu?
Gerakan Muslimah Menulis.. ^-^
Ayooo. Akan sangat sayang jika seabrek ilmu yang kamu baca dari koleksi perpustakaan pribadimu hanya kamu pendam sendiri, atau segunung kisah dan pengalamanmu hanya membeku dalam memori selama-lamanya…. InsyaAllah sedikitnya akan tetap bermanfaat jika disharekan di media-media social network seperti fb atau blog,, ^^ dua cara : menuliskannya, lalu biarkan sebanyak mungkin orang lain membacanya…
Karena kata memiliki kekuatan yang tak dimiliki yang lain.. karena kata mampu menyihir .. karena kata yang kau ambil dari hatimu, akan menembus hati milik orang lain..
Ditunggu karyamu yaaa…. ^^
# writingfordakwah