Bismillah. . .
Welcome to my blog site, ,
enjoy reading, share your inspiration here. . ^^

regards,
Widya Kartika

Thursday, April 5, 2012

Hangatnya Mentariku :)

Baru kali ini aku merasakan..

Aneh, berbeda..

Mungkin karena tulus terpancar..persis seperti hangatnya mentari di pagi hari,

Aku pun jadi bertanya-tanya, apakah aku pun seperti itu? Apakah aku telah menjadi sosok teman yang hangat dan member i kenyamanan?

Ternyata hati merupakan detector terbaik yang Allah hadiahkan bagi setiap insan. Secara otomatis, hati akan mendeteksi dan merasakan, apakah seorang teman yang hadir dalam hidup kita, membawa visi ketulusan , kebaikan, ataukah sebaliknya.

 

Ini tentang seorang yang merasa sepi dalam hidupnya. Lalu ia coba usir sepinya dengan berteman dengan siapa pun. Ia tebar keceriaan pada setiap teman yang ia temui, ia bicarakan banyak hal, ia dengar banyak hal dari teman-temannya. Ia menjadi sosok yang begitu ceria. Tak seorang pun tahu dan menyadari, bahwa setiap ia pulang.. sepi itu kadang hinggap kembali pada dirinya. Baru-baru ini kutahu, bahwa ia penuhi setiap waktunya dengan seabrek kegiatan yang beragam agar sepinya tak sering datang. Hm, that’s such a good idea! Namun, bukan ia namanya, jika kehabisan seribu cara untuk ramaikan hatinya. Ia sibuk kirim SMS dan telpon sana-sini. Sebagaimana halnya para Sanguinis lainnya, senang mengobrol  , bercanda dan tertawa, atau membuat orang lain tertawa, bahkan cenderung membuat orang lain geleng-geleng kepala melihat ulahnya.

Mungkin itu kekuatan yang ia miliki. Magnet yang membuat orang lain merasa nyaman dan dihargai jika berada ‘dekat’ dengannya. Dari sini kutahu, kedekatan bukanlah soal jarak atau usia. Bisa saja kita tiba-tiba merasa hati begitu tertaut dekat dengan seorang teman yang baru saja diajak berkenalan. Pernah merasa begitu, kawan?

Aku perkenalkan seorang teman yang lain. Sebut saja ia Hangatnya Mentari..

Tak pernah menyengatku hingga terpanggang…meski terkadang hangatnya mengagetkanku, karena hadirnya selalu dibersamai dengan kejutan.  Kejutan manis yang selalu berhasil membuat simpul senyumku terlukis di wajah,

Pernah beberapa kali-- tak pernah coba kuhitung karena saking banyaknya--  aku merepotkan dia. Tapi, pernah  kudengar perkataan seseorang..”tak ada istilah merepotkan dalam ukhuwah..”

So sweet..^^

Yang sering membuatku takjub adalah, ia selalu senang jika dapat membantu temannya, saudaranya, atau siapa pun itu. Biasanya aku melihat orang-orang berantusias ketika mendapat hadiah, kabar gembira,  kabar dosen tidak bisa mengajar karena ada rapat (upz ^^’), ,tapi lain halnya dengan ia.

Ketika ia mampu membantu orang lain, atau ketika ada orang yang mempercayainya mampu membantu mengatasi kesulitannya, itu seperti hadiah baginya, sebuah kabar gembira pada saat itu, karena ia mendapat peluang untuk menolong orang lain. Bukan berarti kesulitan orang lain adalah kabar gembira yang ia senang atasnya lho.. Ia hanya senang membantu.

Setidaknya..itulah yang aku rasakan.

Pertolongan pertamanya yang sangat membantuku adalah ketika bahkan aku tak tahu ia siapa. Hanya ada nomor kontaknya, dan terus kuhubungi untuk kumintai bantuan –dengan agak ‘pemaksaan’ , saking mendesaknya. Wah, kalau diingat-ingat, aku jahat sekali ya? - -a

 

Dan dari sana kurasakan pertolongan-pertolongan kecil darinya yang menyihirku.

Aku sendiri tak yakin, apakah jika ada seorang teman yang mengirim SMS meminta bantuanku, aku akan dengan sigap menelpon dan meminta detail bantuan apa yang ia harapkan. Bahkan mungkin aku akan terlambat membalas SMS nya karena berpikir-pikir dulu apakah aku bersedia membantunya atau tidak. Hm, payahnya diri ini. Aku harus belajar darinya, yang sigap dan peka terhadap saudaranya.

“..aku hanya ingin bermanfaat untuk orang lain..semoga engkau ikhlas menerima manfaat dari diriku walaupun sangat kecil,” ia berkata begitu padaku.

Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)

 

Seorang sahabat adalah sehangat mentari

Memancarkan ketulusan..

Memberi bala bantuan

Tak kenal waktu, apalagi jarak

Mentari pagi yang hangatnya sejukkan hati

Seperti hangatnya mentariku..

 

3 November 2011

22.17 WIB

No comments: